COWABUNGAA!! Para kura-kura ninja beraksi kembali dalam film terbaru mereka. Kali ini para kura-kura ninja harus menghadapi seekor mutan jahat berbentuk lalat yang bernama Superfly. Aksi heroik para kura-kura ninja ini memang sangat seru. Langsung aja simak review “Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem” berikut ini.
Pada awal film, diceritakan para kura-kura tersebut terkena zat kimia yang jatuh ke dalam got. Di sana mereka ditemukan oleh seekor tikus got yang sedang bersembunyi bernama Splinter (Jackie Chan). Splinter yang juga terkena zat kimia tersebut kemudian merawat dan membesarkan para kura-kura itu layaknya anak sendiri. Ketika Splinter mencoba untuk keluar dari got dan membawa anak-anaknya melihat dunia luar, mereka langsung diusir dan dicemooh oleh manusia. Oleh karena itu, Splinter benci dengan manusia dan ia mulai belajar beladiri dan mengajarkan ke anak-anaknya.
Leo, Raphael, Mikey dan Donnie pun beranjak remaja. Mereka mulai berpikir untuk ingin bebas dan hidup normal layaknya manusia. Suatu saat ketika mereka sedang bermain di atap, mereka melihat motor seorang perempuan yang sedang dirampas oleh preman. Mereka langsung mengejar preman tersebut sampai ke tempat persembunyiannya lalu menghabisi kelompok mereka. Ternyata, perempuan tersebut bernama April, yang kebetulan adalah seorang wartawan amatir. Mereka lalu menyusun rencana untuk menjatuhkan komplotan Superfly selagi April meliput sehingga mereka bisa dianggap pahlawan yang menyelamatkan kota New York. Dari sinilah perjalanan kura-kura ninja ini dimulai.
Ketika para kura-kura ini bertemu dengan kelompok Superfly, mereka dihajar habis-habisan oleh kelompok Superfly. Disaat yang bersamaan, mereka diculik oleh perusahaan TCRI untuk diperah karena DNA mereka akan digunakan untuk membuat makhluk mutan lainnya. Sesaat sebelum mereka semua habis diperah, Splinter dan April datang untuk menolong mereka. Seketika itu mereka langsung menuju ke markas Superfly untuk menghentikannya.
Aksi dan komedi pada “Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem” ini bisa dibilang kombinasi yang sangat bagus serta lagu-lagu yang digunakan juga cocok digunakan disetiap situasi. Cerita yang disajikan pun sangat family-friendly mengingat karakter ini memang dibuat untuk tontonan keluarga. Meskipun menurut saya plot cerita film ini klise dan sudah banyak banget digunakan diberbagai film, tapi tetap bagus dan menarik untuk ditonton. Namun yang kurang nyaman dimata adalah grafik dan art-nya yang sedikit kaku karena lebih memberikan kesan kartun-komik, sehingga tidak seperti film kartun-kartun lainnya. Development karakter pun juga diperlihatkan sangat bagus disini, contohnya saat Leonardo yang seharusnya menjadi pemimpin tetapi diragukan oleh saudara-saudaranya, di akhir film Leo berhasil menjadi sosok pemimpin yang diakui oleh saudaranya.
Penonton juga beberapa kali tertawa ketika para karakter dalam film ini memberikan candaan yang berarti berhasil dalam hal komedi. Pesan moral yang disampaikan pun beragam seperti jangan memandang orang lain berbeda hanya karena fisiknya tidak sama, menjadi orang tua tidak boleh egois, serta kekerasan bukanlah jalan satu satunya. Menurut saya, “Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem” ini layak untuk ditonton di bioskop bersama keluarga, teman, saudara, dan lain lain, karena bisa memberikan pesan moral yang bagus kepada penonton terutama anak-anak.