Apa jadinya ketika seorang guru tidak pantas menjadi sosok panutan? Itu semua yang akan digambarkan Cameron Diaz melalui film ini. Adegan pembuka “Bad Teacher” adalah beberapa cuplikan dari para “pahlawan tanpa tanda jasa” terhadap eksistensi dan pengabdian mereka dalam dunia pendidikan. Tetapi film yang bernuansa adult comedy ini mencoba menggambarkan sebuah kondisi yang sangat terbalik. Elizabeth Halsey, yang diperankan oleh Cameron Diaz, adalah seorang guru sekolah menengah yang putus asa ketika harus menghadapi kenyataan pahit oleh karena pembatalan pernikahannya dengan seorang pria yang cukup berduit. Pembatalan itu oleh karena Elizabeth adalah tipe yang sangat boros dan materialistik, sebuah kondisi yang sulit diterima para calon mertua.
Sebuah perpisahan yang diucapkannya di akhir tahun, kembali menjadi sia-sia. Ia yang mengira akan hidup bahagia, terpaksa harus kembali menjadi guru biasa dan tinggal di apartemen kontrakan yang kecil. Kesakitan ini membuatnya menjadi seorang pecandu ganja, dan membiarkan para muridnya di kelas. Setiap hari hanya menonton film. Kalimat tersebut menggambarkan aktivitas para siswa. Menonton dan menonton, tanpa adanya sebuah pengajaran langsung yang berarti.
Kendala mencari calon pasangan yang mapan, Ia berniat untuk melakukan operasi pembesaran payudara. Padahal, tubuhnya yang seksi dan seakan sempurna, selalu membuatnya menjadi pusat perhatian. Sayangnya, sifatnya yang tidak peduli membuatnya hanya terfokus dengan dirinya dan rencana pembesaran payudaranya. Parahnya lagi, untuk melakukan perawatan tersebut akan menghabiskan 9,300 dollar, jumlah yang tidak sedikit.
Usahanya adalah bagaimana Ia mampu mengumpulkan jumlah uang yang cukup banyak tersebut. Mulai dari menggelapkan dana hasil car wash para siswa, hingga menarik perhatian para orang tua siswa untuk membantu kondisi finansialnya. Lain halnya dengan Amy Squirrel, yang diperankan oleh Lucy Punch, yang merupakan seorang guru teladan. Ms. Squirrel sangat peduli dengan para siswanya dan juga memberikan kontribusi bagi perkembangan sekolah. Sayangnya, usahanya yang berusaha untuk berteman dengan Elizabeth, namun tidak pernah berhasil, oleh karena perbedaan cara pandang keduanya yang sangat berbeda jauh.
Scott Delacorte, yang diperankan oleh Justin Timberlake, adalah seorang guru pengganti baru yang tampan dan juga cukup kaya. Elizabeth yang sangat materialistis selalu berusaha untuk memikat Scott. Amy berhasil memikat Scott dengan “Simpatico” dan meningkatkan persaingan diantara keduanya. Suatu hari Lynn Davies, yang diperakan oleh Phyllis Smith, memberi tahu Elizabeth bahwa guru beprestasi karena siswa yang memiliki nilai ujian Negara tertinggi akan mendapatkan 5700 dollar. Lynn yang merupakan rekan kerja sesama guru ini memiliki sikap yang sangat penurut dan terlalu baik, buktinya Elizabeth selalu ditraktirnya untuk makan siang bersama.
Lain halnya dengan guru olahraga Russell Gettis, yang diperankan Jason Segel. Ia sangat menyukai Elizabeth. Sayangnya, karena profesinya yang dianggap rendah oleh Elizabeth, membuatnya selalu ter-acuhkan, walaupun akhirnya Ia berhasil memikatnya. Film komedi ini cukup menarik. Namun film ini dikategorikan sebagai film dewasa, karena berisi dengan banyaknya ucapan kasar, dan beberapa adegan yang terbilang khusus untuk dewasa. Tema sekolah disini hanya diangkat sebagai latar belakang untuk sebuah kisah yang sangat tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja.
Menyaksikan film ini awalnya biasa saja. Kisah yang standar, namun Cameron Diaz sangat memikat. Aksinya yang sudah tidak diragukan untuk jenis adult comedy, menjadi sumber pemikat penonton film ini. Mungkin jika bukan Diaz, film ini tidak akan menjadi sebuah tontonan yang menghibur. Justin Timberlake juga tetap terbilang biasa. There is nothing special from him, it was too standard.
Cameron Diaz merupakan kunci dari film ini. Aksinya yang menjadi seorang guru yang buruk, tentu akan membuat orang-orang penasaran. Sayang, film ini masih agak terlihat corny. Cerita yang ditujukan untuk dewasa oleh film ini sangat tidak berimbang dengan kisahnya yang seperti tontonan film remaja. Kisah persaingan dua guru karena kecemburuan memperebutkan seseorang, hingga kasus skandal ujian Negara menjadi masalah utama dalam film ini. Memberikan sebuah ending yang baik, bukanlah sebuah keheranan bagi film jenis ini.
Tetap bukanlah sebuah kesalahan bila Anda menyaksikan film ini. Aksi Cameron Diaz masih cukup menghibur. Sayangnya, pihak kebenaran kalah di dalam film ini, seperti yang dialami Amy Squirrel. Karena terlalu penasaran dan berusaha untuk ikut campur, Squirrel harus menahan tuduhan kepemilikan obat terlarang dari meja palsunya. Film ini sebetulnya bukanlah sebuah rekomendasi yang tepat. Tetapi ada satu hal baik yang Saya ambil dari film ini, selama seseorang dikatakan jahat Ia masih memiliki hati yang baik, seperti sosok Elizabeth dalam film ini.