Mencoba peruntungan untuk bekerja di sebuah perusahaan dengan work environment terbaik di dunia merupakan inti cerita film ini. Penonton akan berhadapan dengan Billy McMahon dan Nick Campbell, lewat “The Internship,” yang diperankan oleh Vince Vaughn dan Owen Wilson. Keduanya merupakan salesman yang tidak punya kemampuan apa-apa selain bersilat lidah.
Suatu ketika seusai dipecat dari perusahaan tempat mereka bekerja, karena bangkrut, membuat keduanya menjadi pengangguran. Billy dengan nekat mendaftar untuk mengikuti kegiatan program internship di Google, yang sebetulnya ditujukan bagi pada lulusan sarjana. Keduanya pun harus berhadapan dengan orang-orang muda yang nerd dan geek, lewat sebuah persaingan, persahabatan dan keragaman.
Awalnya menjadi sebuah ketertarikan bagi saya ketika film ini mengambil latar belakang program magang di Google. Namun seiring jalannya waktu, pandangan ini menjadi berubah 180 derajat ketika lama-kelamaan terihat sebagai sebuah advertorial magang di Google. Selama hampir 120 menit penonton akan cukup terhipnotis dengan istilah-istilah Google. Menurut pandangan pribadi saya, tanpa tidak bermaksud untuk menjatuh pihak manapun, film ini terlalu menonjolkan Google dibanding kisah kosong yang sebetulnya mau diangkat.
Tak ada yang cukup menarik. Film ini akan dimulai dengan percakapan basi, tidak berbobot, dan seperti sampah yang dilontarkan kedua pemeran utama. Kebodohan dan kenekatan mereka tidak menjadi salah satu daya tarik, sejalan dengan kisah cerita yang mudah ditebak. Vaugh dan Wilson cukup mengecewakan, dan ini lebih parah dibanding “Wedding Crashers”. Entah mengapa, Wilson masih terlihat lebih baik dan Vaugh tampak sangat annoying buat saya selama menyaksikan film ini.
Apakah patut menajdi sebuah rekomendasi? Sayangnya tidak sama sekali. Film ini menampilkan sebuah tontonan yang datar, dengan nuansa komedi yang terencanakan lewat script. It’s totally awful, don’t watch it or you waste your precious time.