Di hari ulang tahun anaknya ke-50, seorang Ibu membuka sebuah rahasia yang selama ini ditutupinya. “Philomena” adalah sebuah perjalanan penuh haru seorang Ibu untuk bertemu dengan putranya tersebut.

Martin Sixsmith, yang diperankan oleh Steve Coogan, baru saja mengalami depresi ketika dikeluarkan dari pekerjaannya di pemerintahan. Ia kemudian memutuskan untuk menulis buku sejarah Russia. Disaat yang sama, Ia bertemu dengan seorang pelayan wanita yang menawarkan Sixsmith kisah tentang rahasia Ibunya.

Tak berapa lama kemudian, Ia kemudian melakukan pertemuan dengan wanita tersebut bersama Ibunya. Ibu itu adalah Philomena Lee, diperankan oleh Judi Dench. Philomena adalah seorang wanita tua yang kini hanya hidup bersama putrinya. Philomena kemudian mulai menceritakan rahasianya pada Sixsmith.

philomena
Courtesy of The Weinstein Company, Yucaipa Films, Pathé, BBC Films, British Film Institute, Canal+, Ciné+, Baby Cow Productions, Magnolia Mae Films, Baby Cow Films © 2013

Kejadian ini berawal dari sebuah kegiatan karnaval. Di tempat itu, Philomena muda tiba-tiba bertemu dengan seorang pria yang kemudian mengajaknya bercinta. Tanpa dikiranya, Ia kemudian hamil. Ayahnya kemudian membuangnya dan memasukkan Ia ke sebuah panti. Ia tinggal disana dan melahirkan putranya, Anthony. Disana Ia bekerja untuk membantu anak panti dengan mencuci baju mereka.

Malangnya, di suatu saat, ketika Ia sedang melakukan latihan choir, Anthony dan seorang anak lain bernama Mary diadopsi. Awalnya, hanya Mary yang ingin diadopsi. Cuma karena Anthony dan Mary adalah dua anak kecil yang tidak terpisahkan, membuat keduanya diadopsi. Philomena hanya bisa berteriak dari dalam gedung sambil menyaksikan putranya dijemput oleh orangtuanya yang baru. Sejak itu, Philomena tidak mengetahui informasi terkini tentang Anthony, dan setelah beberapa puluh tahun kemudian Ia ingin mencarinya dan mengajak Sixsmith.

courtesy of the weinstein company, yucaipa films, pathé, bbc films, british film institute, canal+, ciné+, baby cow productions, magnolia mae films, baby cow films © 2013
Courtesy of The Weinstein Company, Yucaipa Films, Pathé, BBC Films, British Film Institute, Canal+, Ciné+, Baby Cow Productions, Magnolia Mae Films, Baby Cow Films © 2013

Tema yang diangkat film ini sungguh menarik. Kisah ini berasal dari sebuah kisah nyata antara Philomena dan Sixsmith yang kemudian dibukukan Sixsmith dengan judul “The Life of Philomena Lee.” Road movie ini akan membawa penonton ke berbagai tempat, untuk mengambil banyak fakta yang tersisa.

Saya menyukai salah satu dialog Sixsmith seusai mereka mengunjungi panti di Roscrea, “It’s funny, isn’t it? All the piece of paper designed to help you find have been destroyed. But, guess what? The one piece of paper designed to stop you finding him, has been lovingly preserved.” Namun buat seorang Philomena, menandatangani surat yang tersimpan itu adalah atas kesadarannya sendiri, karena Ia merasa perbuatannya itu adalah dosa besar yang harus ditanggungnya.

courtesy of the weinstein company, yucaipa films, pathé, bbc films, british film institute, canal+, ciné+, baby cow productions, magnolia mae films, baby cow films © 2013
Courtesy of The Weinstein Company, Yucaipa Films, Pathé, BBC Films, British Film Institute, Canal+, Ciné+, Baby Cow Productions, Magnolia Mae Films, Baby Cow Films © 2013

Menariknya, film ini mengungkap keterlibatan panti asuhan tersebut yang ternyata menawarkan jasa adopsi bagi para warga Amerika Serikat. Fakta ini diungkapkan oleh penduduk setempat. Salah satu pengadopsi adalah Jane Russell, bintang Hollywood lawas. Sayangnya fakta itu ditutup-tutupi dengan memberi tahu bahwa berkas-berkas adopsi itu terbakar. Namun ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa berkas tersebut sengaja dibakar para biarawati. Sixsmith kemudian mengajak Philomena ke Amerika Serikat untuk mendapatkan informasi akan keberadaan putranya.

Saya suka dengan cerita perjalanan luar biasa ini. Ceritanya sendiri diangkat dari sebuah kisah nyata yang ditulis oleh Martin Sixsmith dengan judul “The Lost Child of Philomena Lee,” Menariknya, karakter Philomena dan Sixsmith cukup kontras. Sixsmith punya gaya investigatif yang cukup sinis, emosian, dan agnostik. Sebaliknya, Philomena tergambar sebagai sosok wanita yang lebih tenang, memandang hal dengan positif, berjiwa besar, dan religius.

courtesy of the weinstein company, yucaipa films, pathé, bbc films, british film institute, canal+, ciné+, baby cow productions, magnolia mae films, baby cow films © 2013
Courtesy of The Weinstein Company, Yucaipa Films, Pathé, BBC Films, British Film Institute, Canal+, Ciné+, Baby Cow Productions, Magnolia Mae Films, Baby Cow Films © 2013

Sudah tidak perlu diragukan lagi, Judi Dench merupakan “queen” di film ini. Philomena tampak seperti orang tua biasa, yang senang bercengkrama dan bercerita, dan belum pernah naik pesawat. Namun, banyak hal yang bisa digali, dan Dench berhasil menampilkan spirit tersebut. Begitupun dengan Coogan yang berperan sebagai Sixsmith. Semakin kesini, saya mulai merasa aktor serba bisa ini harus lebih banyak bermain di film-film berkelas seperti ini.

Stephen Frears, sutradara film ini, memang sudah tidak diragukan menangani drama-dramanya. Seperti “My Beautiful Laundrette”, “Dangerous Liaisons” hingga “The Queen.” Menariknya, Frears mengemas ceritanya dari banyak paduan: sebuah drama ibu yang mencari anaknya, kisah perjalanan menyusuri kenangan-kenangan sang anak, aksi investigasi Sixsmith, praktek penjualan anak ke Amerika Serikat, hingga yang mengejutkan ketika menyentil topik politik Amerika Serikat terhadap para politikusnya yang merupakan closeted gay. Baiknya juga, Valerio Bonelli, editor film ini bisa merangkai dengan tepat maksud setiap adegan. Ini membuat adegan-adegan percakapan disini tidak terkesan datar, namun cukup memainkan emosi penonton.

courtesy of the weinstein company, yucaipa films, pathé, bbc films, british film institute, canal+, ciné+, baby cow productions, magnolia mae films, baby cow films © 2013
Courtesy of The Weinstein Company, Yucaipa Films, Pathé, BBC Films, British Film Institute, Canal+, Ciné+, Baby Cow Productions, Magnolia Mae Films, Baby Cow Films © 2013

Teknis lainnya di film ini juga luar biasa. Tata sinematografi, yang digawangi Robbie Ryan, mampu menangkap keindahan latar bumi Irlandia dan keasrian Washington DC di pagi hari. Tidak ketinggalan pula adalah score film ini yang digubah Alexandre Desplat. Musik dalam film ini sangat khas dengan gaya Desplat, temponya agak serupa pada karya lainnya dalam “The Curious of Benjamin Button” ataupun “The Queen,” namun tetap punya khas sendiri.

Film asal Inggris ini dirilis di Venice Film Festival untuk memperebutkan Golden Lion. Alhasil, sebuah kemenangan untuk skenario terbaik, belum termasuk beberapa penghargaan lainnya digondol Frears dalam ajang ini. Kesuksesan ini berlanjut dengan meraih sebuah BAFTA, dan masuk ke dalam nominasi film terbaik di tahun 2013 di ajang Golden Globes maupun Academy Awards.

Sangat setuju kalau film ini merupakan salah satu yang terbaik dari 2013. Banyak hal yang dapat diambil dari kisah luar biasa ini. Salah satunya, “You should be nice to the people on the way up ‘cos you might meet them again on the way down. Now, you of all people should understand that.” Wonderful, Touching, and Inspiring!

Philomena (2013)
PG-13, 98 menit
Biography, Drama
Director: Stephen Frears
Writer: Steve Coogan, Jeff Pope, Martin Sixsmith
Full Cast: Judi Dench, Steve Coogan, Sophie Kennedy Clark, Mare Winningham, Barbara Jefford, Ruth McCabe, Peter Hermann, Sean Mahon, Anna Maxwell Martin, Michelle Fairley, Wunmi Mosaku, Amy McAllister, Charlie Murphy, Cathy Belton, Kate Fleetwood, Charissa Shearer, Nika McGuigan, Rachel Wilcock, Rita Hamill, Tadhg Bowen, Saoirse Bowen, Harrison D’Ampney, D.J. McGrath, Simone Lahbib, Sara Stewart, Gary Lilburn, Charles Edwards, Nicholas Jones, Paris Arrowsmith, Marie Jones, Frankie McCafferty, Vaughn Joseph, George Fisher, Jordan King, Amber Batty, Martin Glyn Murray, Elliot Levey, Florence Keith-Roach, George Michael Rados

#263 – Philomena (2013) was last modified: September 25th, 2022 by Bavner Donaldo