Diangkat dari salah satu buku cerita karangan Roald Dahl, “Matilda” mengajak penonton untuk masuk ke dalam kisah dongeng penuh fantasi. Menyaksikan film ini, sedikit mengingatkan saya dengan bagaimana eksentriknya “Edward Scissorhand” menggabungkan fantasi dengan realita, dan ini sedikit terjadi pada Matilda.

            Film ini dimulai dengan narasi. Yup, hampir kebanyakan dongeng perlu bermula dengan narasi. Narasi menjadi sebuah jembatan pembuka yang menarik untuk film ini. Kita akan menyaksikan bahwa Matilda merupakan anak yang tidak diharapkan, walaupun kedua orangtua tidak bisa menyangkal akan hasil kelakuan mereka. Ia merupakan anak kedua dari keluarga Wormwood. Ayahnya, Mr Wormwood, diperankan oleh Danny DeVito, adalah seorang penjual mobil bekas yang sering berlaku curang. Ibunya, Mrs. Wormwood, diperankan oleh Rhea Perlman, adalah seorang eksentrik yang gemar bermain bingo. Lain halnya dengan Michael, kakak Matilda yang diperankan Brian Levinson. Michael yang tumbuh subur serta menjadi harapan sang ayah, tampak tidak berbakat apa-apa selain menggendutkan badannya.

matilda
Courtesy of TriStar Pictures, Jersey Films © 1996

            Matilda, yang diperankan Mara Wilson, merupakan kebalikan dari semuanya. Ia tumbuh mandiri lebih cepat dari umur orang kebanyakan. Pada usia 4 tahun, Ia mulai menemukan kegiatan favoritnya: membaca. Ia rajin pergi ke perpustakaan seorang diri, dan membaca seluruh bacaan anak disana. Alhasil, Ia tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang pintar.

            Suatu ketika, Matilda dimasukkan ke sekolah oleh Ayahnya. Sekolah tersebut bernama Crunchem Hall, dan dipimpin oleh seorang wanita, mantan atlet, bernama Agatha Trunchbull, yang diperankan oleh Pam Ferris. Trunchbull memperlakukan muridnya melebihi batas disiplin. Ia tidak segan-segan melempar muridnya hingga keluar jendela, ataupun memasukkannya ke dalam ruangan hukuman.

220-picture1
Courtesy of TriStar Pictures, Jersey Films © 1996

            Namun, seperti kisah dongeng biasanya, selalu harus ada sosok “ibu peri” disini. Dalam cerita ini, sosok ini bernama Honey, yang diperankan Embeth Davidz. Honey merupakan wali kelas Matilda yang benar-benar memberi kasih sayang pada setiap muridnya. Suatu ketika, Matilda menyadari akan kisah kelam Honey seiring dengan kemampuan pikirannya.

            Dalam featured film keempatnya, Danny DeVito menghadirkan sebuah tontonan keluarga yang cukup seru, mulai dari kelucuan-kelucuan Matilda, hingga kisah-kisah dibalik karakter-karakter unik di film ini. Yang paling superb adalah sosok Agatha Trunchbull. Ketika menyaksikan film ini, saya selalu berpikir untuk melihat sosok baik Trunchbull tampak dalam ceritanya. Alhasil, ini hanya sebuah pemikiran yang tidak terjawab, karena tentu akan merusak ceritanya.

220-picture6
Courtesy of TriStar Pictures, Jersey Films © 1996

            Pasangan suami-istri Danny DeVito-Rhea Perlman, juga berhasil memberi warna pada kisahnya. Kolaborasi keduanya sungguh menggambarkan sebuah suasana ketidaknyamanan pada Matilda, dan mereka benar-benar sebuah big deal! Saya cukup menyenangi bagaimana Matilda memberi pelajaran pada orang-orang yang tidak pernah mau membuka pemikiran mereka.

            Film ini berdurasi tidak terlalu panjang, namun dikemas cukup menarik. Sosok Matilda yang menjadi fokus utama dalam film ini cukup membangun emosi penonton sebagai anak cerdas yang kurang diinginkan. Walaupun tidak bertema sedih, Matilda berusaha menikmati setiap waktunya seperti dikutip dari narator, “Matilda always wanted to go school because she loved to learn. … After all, school is better than no school at all.”

Matilda (1996)
PG, 102 menit
Comedy, Family, Fantasy
Director: Danny DeVito
Writer: Roald Dahl, Nicholas Kazan, Robin Swicord
Full Cast: Alyssa Graham, Amanda Fein, Amanda Graham, Amanda Summers, Anthony Hernandez, Austin Stout, Brian Levinson, Caitlin Fein, Cassie Colaw, Christel Khalil, Christopher Shepard Hughes, Cindy Tran, Craig Lamar Traylor, Danny DeVito, Donna Spangler, Embeth Davidtz, Erin M. Gray, Fred Parnes, Gregory R. Goliath, J.C. Alexander, Jacqueline Steiger, James Gallagher, Jean Speegle Howard, Jennifer Key, Jimmy Karz, Johnny Thomas III, Jonathan Feyer, Jonathan Osser, Joshua Alvarez, Kathy Barbour, Kayla Fredericks, Kelsey Fredericks, Kiami Davael, Kira Spencer Hesser, Kristyn Summers, Leor Livneh Hackel, Liam Kearns, Malone Brinton, Mara Wilson, Marcella Sassano, Marianne Curan, Marion Dugan, Mark Watson, Marty Bautista, Max E. Blum, Michael Valentine, Misty L. Oppenheim, Nicholas Cox, Pam Ferris, Paul Reubens, Penny Holland, Phoebe Pearl, R.D. Robb, Rachel Snow, Raina Cease, Rhea Perlman, Richard E. Coe, Sara Magdalin, Shannon Hughes, Tracey Walter, Trevor Gallagher, Vinnie Buffolino

#220 – Matilda (1996) was last modified: September 25th, 2022 by Bavner Donaldo