“The Killing” berkisah mengenai usaha perampokan yang dilakukan oleh seorang kriminal veteran bernama Johnny Clay. Clay yang diperankan oleh Sterling Hayden, memutuskan ini adalah kejahatan terakhirnya sebelum Ia kabur dan menikahi sang kekasih. Film yang dikarang naskahnya, disutradarai hingga diproduseri Stanley Kubrick, menghadirkan sebuah tontonan detil dari aksi jahat ini.

Clay mengatur sebuah perencanaan yang cukup matang. Ia mengajak seorang polisi yang korupsi, seorang window teller, seorang penembak jitu, hingga pegulat bayaran untuk melancarkan niat jahatnya. Selama 83 menit, penonton diposisikan layaknya “pendengar yang baik,” karena sepanjang film kita akan ditemani dengan narasi-narasi yang menceritakan rentetan kejadian. Berbeda seperti hakim yang biasanya akan mendengar cerita dari beberapa sudut pandang, cerita disini akan berasal dari satu sudut pandang saja.

the killing
Courtesy of Harris-Kubrick Productions © 1956

Film hitam putih buatan Kubrick mulai menarik saya ketika di tengah film. Bagian awal cerita tampak cukup agak membosankan, dengan banyaknya karakter yang disertai dengan detil-detil, yang membuat cerita terlihat tampak rumit. Sepertinya Kubrick membutuhkan banyak waktu untuk menjelaskan satu per satu karakternya, sebelum masuk ke inti cerita.

115-picture2
Courtesy of Harris-Kubrick Productions © 1956

Namun, cerita film ini menjadi semakin menarik ketika sosok Sherry Peatty, yang diperankan Marie Windsor, masuk ke dalam cerita. Karakter ini merupakan istri dari window teller, George Peatty yang ikut terlibat dengan rencana perampokan Clay. Sherry yang sebetulnya sudah cukup lelah untuk hidup bersama George, ternyata melancarkan serangan diam-diam demi uang. Kedua karakter ini cukup memberi sedikit peran penting dalam menentukan arah cerita film ini. Patut diakui, sosok George yang diperankan oleh Elisha Cook Jr., hadir sebagai salah satu supporting character yang cukup unexpected di ceritanya. Saya cukup menyukai bagaimana karakter George diperlihatkan oleh Kubrick dengan ekspresif, terutama ketika dirinya terlihat seakan tidak membocorkan misi perampokan, hingga terlihat sebagai seseorang yang terlalu cemas.

115-picture3
Courtesy of Harris-Kubrick Productions © 1956

Kisah dalam tontonan ini merupakan hasil adaptasi Kubrick dari sebuah novel berjudul “Clean Break” karangan Lionel White. Walaupun pada zamannya, film-noir ini kurang mendapat respon yang baik di box office; akan tetapi film ini telah berubah menjadi sebuah “cult.” Cukup mengherankan ketika konsensus kritikus memberikan review positif dan fresh, dan juga ketika film ini masuk ke dalam Criterion Collection.

Perlu diakui, film ini memang cukup baik diadaptasi oleh Kubrick. Kubrick seperti biasanya menghadirkan sebuah tontonan yang dikemas rapi, perpaduan warna yang cukup kontras antara hitam dan putih, hingga menghadirkan sisi gelap dari realita. Saya cukup setuju dengan pendapat Roger Ebert yang mengatakan bila film ini merupakan film matang pertama buatan Kubrick.

115-picture7
Courtesy of Harris-Kubrick Productions © 1956

Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari film ini adalah mengenai uang. Uang dapat menjadikan banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, merubah sifat seseorang menjadi semakin jahat, hingga berkuasa untuk menghilangkan nyawa seseorang. Tetapi dari semuanya itu, film ini menutup ceritanya dengan apik dan cukup tidak terduga.

The Killing (1956)
Approved, 85 menit
Crime, Film-Noir, Thriller
Director: Stanley Kubrick
Writer: Stanley Kubrick, Jim Thompson, Lionel White
Full Cast : Sterling Hayden, Coleen Gray, Vince Edwards, Jay C. Flippen, Ted de Corsia, Marie Windsor, Elisha Cook Jr., Joe Sawyer, James Edwards, Timothy Carey, Kola Kwariani, Jay Adler, Tito Vuolo, Dorothy Adams, Herbert Ellis, James Griffith, Cecil Elliott, Joe Turkel, Steve Mitchell, Mary Carroll, William ‘Billy’ Benedict, Charles Cane, Robert Williams

#115 – The Killing (1956) was last modified: September 25th, 2022 by Bavner Donaldo